Siapa bilang menabung cuma buat orang yang gajinya gede? Gaji pas-pasan juga bisa kok nabung, asal kita tahu caranya. Percaya deh, nabung itu bukan soal seberapa besar penghasilan kita, tapi lebih ke gimana cara kita ngatur uang. Nah, buat kamu yang baru mulai belajar keuangan dan merasa dompet selalu ngos-ngosan di akhir bulan, yuk simak tips santai tapi manjur ini!
1. Cek Dulu Arus Kas Bulanan Kamu
Langkah pertama yang wajib banget kamu lakukan adalah ngitung pemasukan dan pengeluaran. Mulai dari gaji pokok, uang tambahan, sampai uang recehan yang nyangkut di dompet. Lalu catat juga pengeluaran tetap seperti kos, makan, pulsa, transport, sampai pengeluaran yang nggak tetap kayak nongkrong atau jajan.
Dari sini kamu bisa tahu ke mana aja uangmu “jalan-jalan” selama ini. Biasanya nih, banyak bocor halus yang nggak kita sadari. Kayak beli kopi tiap pagi yang kelihatannya cuma 20 ribu, tapi kalau dikali sebulan? Lumayan kan!
baca juga: TRISULA 88
2. Terapkan Metode 50:30:20 (Tapi Dimodifikasi)
Metode klasik ini bisa jadi awal yang bagus. Prinsipnya gini:
-
50% untuk kebutuhan pokok (makan, kos, transport)
-
30% untuk keinginan (jajan, hiburan, self-reward)
-
20% untuk menabung dan investasi
Tapi karena kita lagi ngomongin gaji pas-pasan, kamu bisa ubah jadi 60:30:10 atau bahkan 70:20:10. Yang penting, tetap ada alokasi buat nabung. Meski cuma 10% dari gaji, itu udah lebih baik daripada nggak sama sekali.
3. Nabung di Awal, Bukan Sisa
Kebanyakan orang nabung dari sisa uang setelah dipakai. Padahal, cara ini sering gagal karena… ya sisanya nggak ada! Jadi mulai sekarang, coba balik polanya. Begitu gajian, langsung sisihkan dana tabungan. Anggap aja itu “biaya hidup” yang wajib disetor tiap bulan.
Kalau perlu, buka rekening khusus tabungan yang nggak ada kartu ATM-nya biar nggak gampang diambil. Simpan rapi dan pura-pura lupa. Serius deh, cara ini ampuh banget!
4. Bedain Antara Butuh dan Ingin
Nah, ini PR buat banyak orang. Kadang kita bilang, “Aku butuh sepatu baru”, padahal sepatu lama masih bagus. Atau, “Aku butuh liburan”, padahal sebenarnya cuma pengin kabur dari kerjaan.
Coba latih diri buat nanya ke diri sendiri sebelum beli sesuatu: “Ini beneran aku butuh, atau cuma pengin aja?” Kalau cuma pengin, tahan dulu. Kamu bisa catat di wishlist dan cek ulang sebulan kemudian. Kalau masih pengin, baru deh pertimbangkan lagi.
5. Manfaatkan Promo dengan Cerdas
Promo itu godaan yang luar biasa, tapi juga bisa jadi penyelamat kalau dipakai dengan bijak. Misalnya, diskon belanja bulanan, cashback aplikasi, atau promo ongkir. Tapi inget ya, jangan malah jadi belanja yang nggak perlu cuma karena “lagi diskon”.
Gunakan promo buat kebutuhan yang udah kamu rencanakan. Misalnya, kalau kamu emang butuh beli sabun dan kebetulan lagi diskon, itu baru namanya pinter. Tapi kalau awalnya nggak niat beli, terus tergoda karena lihat tulisan “FLASH SALE”, yaa dompet bisa nangis.
6. Coba Tantangan Nabung
Biar lebih seru, kamu bisa ikutan tantangan menabung. Contohnya:
-
Tantangan 10 ribu per hari
-
Tantangan nabung receh (kumpulin semua uang koin)
-
Tantangan menabung nominal naik tiap minggu (minggu 1: Rp1.000, minggu 2: Rp2.000, dst.)
Selain bikin semangat, tantangan kayak gini juga ngasah konsistensi kamu. Tanpa terasa, dalam setahun bisa terkumpul jutaan rupiah, lho!
Penutup: Menabung Itu Gaya Hidup
Intinya, menabung bukan soal angka, tapi soal kebiasaan. Mulailah dari jumlah kecil tapi rutin. Percaya deh, kalau kamu bisa konsisten, hasilnya pasti kerasa. Nggak usah nunggu gaji naik dulu buat mulai nabung. Justru kalau kamu bisa nabung dari gaji pas-pasan, pas gaji naik nanti kamu udah jago banget ngelola keuangan!
Yuk mulai sekarang, ubah mindset kita soal menabung. Karena yang penting itu bukan besar kecilnya, tapi niat dan konsistensinya. Kamu pasti bisa, kok. Semangat!