neesdesign.com -Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant angkat bicara menyusul serangkaian ledakan yang melibatkan peralatan komunikasi, termasuk pager dan walkie-talkie milik Hizbullah, yang terjadi di beberapa wilayah Lebanon dalam dua hari terakhir.
Gallant mencatat perubahan signifikan dalam pertempuran yang sedang dijalankan oleh negaranya. Menurutnya, pusat perang telah bergeser ke arah utara.
Anggota IDF berhasil mencapai prestasi yang luar biasa dengan bantuan Shin Bet dan Mossad. Seluruh badan dan kerangka kerja juga berperan dalam mencapai hasil yang mengesankan ini, menurut pernyataan Gallant saat kunjungan ke pangkalan Angkatan Udara Ramat-David di utara Israel pada Rabu (18/9), seperti dilansir oleh.
Komentar tersebut merupakan pengakuan pertama dari seorang pejabat Israel yang menegaskan keterlibatan pasukan keamanan mereka dalam ledakan ribuan alat komunikasi pager di seluruh Lebanon.
Sebagai informasi tambahan, operasi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pasukan Pertahanan Israel dan Mossad, lembaga inteligensi Israel.
Keesokan harinya, ledakan di sejumlah walkie-talkie menyebabkan 9 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka pada Rabu (18/9).
Gallant menyampaikan bahwa saat ini merupakan awal dari era baru dalam perang yang kita hadapi, sehingga kita perlu beradaptasi.
Saat pusat gravitasi berpindah ke utara, kita segera mengarahkan kekuatan, sumber daya, dan energi ke arah yang sama. Ini adalah penjelasan dari yang dikatakan sebelumnya.
Sebuah ledakan hebat di Lebanon telah mengakibatkan 9 korban jiwa dan mencederai sekitar 1.000 orang.
Sebelumnya, di Lebanon, perangkat komunikasi pager yang terbukti dimiliki oleh Hizbullah menjadi penyebab ledakan yang menewaskan 12 jiwa, termasuk dua anak-anak. Sejumlah besar orang lainnya – sekitar 2.800 orang – juga mengalami luka-luka sebagai akibat dari kejadian tersebut.
Hizbullah menuduh Israel sebagai dalang di balik ledakan ribuan alat komunikasi tersebut.
Hizbullah, kelompok milisi di Lebanon selatan, berjanji akan menghukum Israel karena diduga meledakkan ribuan pager di negara itu pada Selasa (17/9).
Menurut laporan dari Mehr News, Hizbullah menekankan bahwa mereka menyalahkan sepenuhnya Israel atas tindakan agresif yang tidak bermoral ini.