neesdesign.com -Pernikahan adalah momen bahagia yang tidak mengenal batas usia, dan kisah ini membuktikan bahwa cinta dapat datang kapan saja. Di sebuah desa di Jawa Tengah, pernikahan antara seorang kakek berusia 64 tahun dengan nenek berusia 89 tahun viral di media sosial. Kisah mereka memancarkan pesan tentang ketulusan dan arti cinta sejati.
Awal Mula Kisah Cinta Mereka
Pernikahan tersebut berlangsung di Desa Tegalarum, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada awal Desember 2024. Kakek bernama Pak Sukardi (64) dan nenek bernama Bu Sumarni (89) memutuskan untuk menikah setelah saling mengenal selama beberapa tahun.
Pak Sukardi adalah seorang duda yang kehilangan istrinya beberapa tahun lalu. Sementara itu, Bu Sumarni adalah seorang janda yang sudah lama hidup sendiri sejak suaminya meninggal. Keduanya bertemu dalam sebuah acara pengajian di desa dan mulai saling mengenal lebih dalam.
Awalnya cuma ngobrol biasa. Lama-lama merasa cocok, terus akhirnya kami memutuskan untuk menikah, kata Pak Sukardi saat diwawancarai.
Pernikahan yang Sederhana dan Penuh Haru
Prosesi pernikahan digelar secara sederhana di kediaman Bu Sumarni. Acara dihadiri oleh keluarga terdekat, tetangga, dan tokoh masyarakat setempat. Meski sederhana, suasana pernikahan tersebut sangat khidmat dan penuh haru.
Bu Sumarni mengenakan kebaya berwarna putih, sementara Pak Sukardi tampil gagah dengan baju batik dan peci. Momen ijab kabul berjalan lancar, disaksikan oleh penghulu dan para tamu.
Usia memang tidak jadi penghalang. Yang penting niat kami untuk ibadah dan saling menemani di masa tua, ujar Bu Sumarni dengan senyuman.
Reaksi Warga dan Warganet
Pernikahan ini langsung menjadi perbincangan hangat di desa tersebut, bahkan videonya viral di media sosial. Banyak warganet yang merasa terharu dengan kisah cinta keduanya.
Berikut beberapa komentar yang muncul di media sosial:
- “Cinta sejati itu tidak kenal usia. Semoga bahagia selalu, kakek dan nenek!
- “Ini bukti bahwa jodoh pasti bertemu, meski harus menunggu waktu yang lama.
- “Salut sama kakek dan nenek ini. Pernikahannya sederhana, tapi penuh cinta.
Namun, tidak sedikit juga yang memberikan komentar lucu.
- Cinta emang nggak kenal usia, tapi kakek lebih muda nih. Luar biasa!
- Pesta pernikahan mereka kayaknya nggak ada after party, langsung tidur siang mungkin.
Motivasi Pernikahan di Usia Senja
Keduanya mengaku bahwa motivasi mereka menikah bukan hanya karena cinta, tetapi juga untuk saling menemani di masa tua. Hidup sendiri tanpa pasangan di usia senja terasa berat, sehingga mereka memutuskan untuk menjalani sisa hidup bersama.
Pak Sukardi mengatakan, Saya butuh teman bicara, teman berbagi cerita. Hidup sendiri itu sepi.
Bu Sumarni menambahkan, Kami ingin menjalani sisa hidup dengan saling mendukung dan merawat satu sama lain.
Pentingnya Dukungan Sosial untuk Lansia
Pernikahan di usia senja seperti ini menunjukkan pentingnya dukungan sosial bagi para lansia. Rasa sepi dan kebutuhan akan pendamping sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya pasangan, hidup di masa tua bisa menjadi lebih bermakna dan bahagia.
Menurut psikolog, pernikahan di usia lanjut bisa membawa manfaat emosional dan psikologis yang signifikan. Pernikahan di usia lanjut membantu mengurangi rasa kesepian, memberikan rasa aman, dan meningkatkan kualitas hidup lansia, ujar Dr. Aisyah, seorang psikolog keluarga.
Pesan untuk Generasi Muda
Kisah pernikahan Pak Sukardi dan Bu Sumarni mengajarkan banyak hal kepada generasi muda, terutama tentang arti cinta dan komitmen. Mereka membuktikan bahwa cinta sejati tidak memandang usia, dan kebahagiaan bisa ditemukan di mana saja jika kita mau terbuka untuk mencarinya.
Penutup
Pernikahan Pak Sukardi dan Bu Sumarni menjadi pengingat indah bahwa cinta dan kebahagiaan tidak mengenal batas usia. Kisah mereka menginspirasi banyak orang untuk terus percaya bahwa jodoh akan datang pada waktu yang tepat.
Semoga pasangan ini selalu diberkahi kebahagiaan dan kesehatan dalam menjalani kehidupan bersama. Selamat menempuh hidup baru, Pak Sukardi dan Bu Sumarni!