neesdesign.com -PCO Kepala Hasan Nasbi mempertahankan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep terkait tuduhan menerima gratifikasi dalam bentuk jet pribadi. Ia menyoroti bahwa tokoh lain juga sering menggunakan jet pribadi, seperti Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP dan Mahfud Md yang pernah menjabat sebagai Menko Polhukam.
Dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagramnya, Hasan Nasbi menyoroti gaya hidup konteks private jet dan mengaitkannya dengan identitas anak presiden, Mas Kaesang. Namun, Nasbi ingin menekankan bahwa Kaesang bukan pejabat publik dan sudah memiliki hidup dan bisnis sendiri. Dalam konteks yang sama, banyak pejabat publik juga menggunakan private jet seperti ibu Megawati yang belakangan ini menggunakan pesawat komersial.
Menurut Hasan, Megawati seringkali menggunakan pesawat pribadi saat melakukan perjalanan ke dalam dan luar negeri. Hal ini dikarenakan posisi Megawati sebagai ibu dari Puan Maharani, yang juga merupakan pejabat publik baik saat menjabat sebagai Menko PMK maupun Ketua DPR.
KPK Apresiasi Kaesang Inisiatif Klarifikasi soal Jet Pribadi ke AS
Dari berbagai media yang kita jumpai, seperti siaran televisi dan video online, terlihat bahwa Ibu Mega sering bepergian menggunakan jet pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri. Patut dicatat bahwa meskipun Kaesang tidak memegang jabatan publik, hal yang sama juga terjadi pada ibunya, Ibu Mega. Namun perlu diingat, 5 tahun yang lalu dia adalah istri menteri dan dalam 5 tahun terakhir dia menduduki jabatan yang setara dengan ketua parlemen, ujarnya.
Hasan juga menyoroti penggunaan jet pribadi milik Jusuf Kalla oleh mantan cawapres Mahfud Md yang telah diakui olehnya. Dia pun bertanya-tanya mengapa tokoh-tokoh tersebut tidak membangkitkan kontroversi saat menggunakan jet pribadi.
Saya merasa semua ini adalah semacam cobaan pers bagi Kaesang karena kebencian terhadapnya. Mereka menumpuk semua kebencian ini dan kemudian ketika mereka bertemu dengannya, mereka mengagung-agungkannya. Tapi kalau mau adil, teman-teman media juga harus melibatkan pihak lain dalam persidangan pers ini. Biarkan masyarakat melihatnya secara adil. Kalau hanya Kaesang saja mereka jadi liar, tapi kalau yang lain seperti Ibu Mega, Pak Mahfud, Ibu Puan dan sebagainya, mereka tidak peduli sama sekali. Tapi tiba-tiba kalau soal Kaesang, mereka jadi antusias. Ada apa disana? tanyanya.
Apakah disengaja dilakukan trial by press atau trial by netizen untuk memojokkan Mas Kaesang atau Pak Jokowi dalam kasus hukum ini? Mari serahkan penegakan hukum kepada pihak yang berwenang, mengingat keduanya merupakan orang yang memiliki status sebagai pejabat publik yang juga menggunakan pesawat pribadi, tambah Hasan.
Hasan kemudian menyebutkan bahwa Mahfud Md tidak mendapat kritik dari para tokoh antikorupsi. Menurutnya, sikap para tokoh tersebut tampak memutar-balik saat membicarakan dugaan gratifikasi yang menimpa Mahfud, berbeda dengan Kaesang yang tidak mendapatkan sorotan.
Para pendekar antikorupsi pun tidak dapat memberikan jawaban yang benar untuk Pak Mahfud, mereka mengelak dan beralih ke topik lain. Meskipun dikategorikan sebagai gratifikasi, namun apakah ini termasuk gratifikasi yang dilarang? Tidak masalah jika itu untuk Pak Mahfud, tapi kenapa tiba-tiba para pendekar antikorupsi mulai menghindari pertanyaan tersebut? Sementara untuk Mas Kaesang, mereka langsung menjawab dengan jelas, ucapnya dengan nada yang sama.