Nurul Ghufron
Nurul Ghufron

neesdesign.com -Tia Rahmania menegaskan bahwa interupsi yang disampaikan kepada Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, merupakan ungkapan spontan hati nurani.

Pada Minggu (22/9/2024), saat Ghufron hadir sebagai narasumber dalam acara pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi calon anggota DPR dan DPD terpilih yang diselenggarakan oleh KPU bersama Lemhannas, terdapat interupsi yang disampaikan.

Tia mengungkapkan bahwa apa yang ia sampaikan murni berasal dari hati nuraninya. Dengan melihat latar belakang individu tersebut dalam berbagai kasus, ia merasa penting untuk menyuarakan harapannya agar KPK tetap dihormati dan dijaga integritasnya. Hal ini disampaikan Tia pada Jumat (27/9/2024).

Momen Nurul Ghufron Disindir Anggota DPR Terpilih Saat Bicara Integritas

Tidak ada yang pasti mengapa Tia tidak dilantik sebagai anggota DPR setelah dikeluarkan dari PDI-P. Namun, ada kemungkinan hubungannya dengan kritiknya terhadap Ghufron.

Sebagai wakil rakyat, ia merasa perlu memperjuangkan aspirasi masyarakat mengenai integritas KPK.

Dia meyakini bahwa bagi para pejabat publik, termasuk pimpinan KPK, menjaga kepercayaan yang diberikan kepada mereka sangatlah penting.

Tia menambahkan bahwa ia percaya pernyataan yang ia sampaikan dapat mewakili perasaan banyak orang, mengingat tanggung jawab mereka dalam menjadi suara bagi masyarakat.

PDI-P Pecat Tia Rahmania, Alasan dan Kontroversinya

Tia menyatakan bahwa kritiknya ditujukan kepada latar belakang dan keputusan-keputusan Ghufron, yang menurutnya memerlukan perhatian lebih lanjut.

Kendati demikian, mereka menegaskan tidak ada maksud untuk menyinggung pribadi siapa pun, melainkan untuk menjaga integritas dan transparansi lembaga KPK.

Tia menekankan pentingnya menjaga integritas KPK dalam memberantas korupsi, agar rakyat tetap memiliki harapan pada lembaga tersebut.

KPK: Gaji Nurul Ghufron Dipotong 20 Persen karena Langgar Etik

Pada awalnya, Tia memotong pembicaraan Nurul Ghufron yang sedang menyampaikan materi terkait penguatan anti-korupsi pada acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Ghufron mengangkat topik korupsi dan implikasinya terhadap tujuan negara, serta mengedepankan masalah penerimaan suap yang masih sering terjadi di kalangan pejabat publik.

“Boleh minta izin, Pak? Ini mulai mengganggu dan membuat saya pusing. Dengan segala hormat, saya sampaikan kepada Bapak Nurul Ghufron yang terhormat, pimpinan KPK yang kami hormati,” kata Tia.

“Pak Nurul Ghufron yang terhormat, selain teori ini, kita juga mengetahui bahwa negara kita sedang mengalami kondisi yang kurang baik. Lebih baik jika kita membahas kasus Bapak yang berhasil melewati proses di Dewan Etik dan PTUN serta memberikan rekomendasi pada ASN,” tambah Tia dengan tegas.

By admin